Dalam makanan olahan beberapa produsen menambahkan STTP pada bakso, pempek dan makanan olahan ikan lainnya. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan tekstur dan umur simpan produk
Natrium benzoat rumusnya NaC7H5O2. Digunakan sebagai pengawet makanan dengan nomor E E211. Merupakan garam natrium dari asam benzoat. Senyawa ini dapat diproduksi dengan mereaksikan natrium hidroksida dengan asam benzoat. Asam benzoat ada secara alami dalam jumlah kecil di kranberi, prune, kayu manis, cengkih, dan apel
Zat ini diketahui mampu memperpanjang umur dalam makanan asam seperti selai, saus salad, jus, acar, minuman berkarbonasi, dan kecap. Zat ini diketahui dapat memperpanjang umur simpan pasta tomat selama 40 minggu tanpa kehilangan kualitas. Konsumsi natrium benzoat dapat menyebabkan hiperaktivitas. Selama lebih dari 30 tahun, telah terjadi perdebatan tentang apakah benar atau tidak pengawet dan bahan tambahan makanan lainnya dapat menyebabkan hiperaktivitas. Penelitian telah menemukan bahwa mungkin ada kenaikan hiperaktivitas di antara anak-anak yang mengkonsumsi pewarna buatan dan bahan pengawet benzoat dan yang sudah secara genetika cenderung hiperaktif, tetapi studi ini tidak sepenuhnya konklusif. Hiperaktivitas hanya meningkat dalam taraf yang sedang, serta tidak adanya kesimpulan apakah pengawet, pewarna, atau kombinasi dari keduanya yang bertanggung jawab atas peningkatan hiperaktivitas tersebut.
Selama lebih dari 100 tahun MSG telah dikenal luas untuk meningkatkan rasa, menciptakan rasa baru yang lebih dikenal dengan sebutan "umami". Produsen makanan industri memasarkan dan menggunakan MSG sebagai penguat cita rasa karena zat ini mampu menyeimbangkan, menyatukan, dan menyempurnakan persepsi total rasa lainnya. Nama dagang untuk monosodium glutamat termasuk diantaranya AJI-NO-MOTO®, Vetsin, dan Ac'cent.
MSG murni sendiri bercitarasa sedikit pahit dan tidak enak di makan jika tidak dikombinasikan dengan rasa gurih pada makanan. Sebagai pemberi cita rasa dan dalam jumlah yang tepat, MSG memiliki kemampuan untuk memperkuat senyawa aktif rasa lainnya, menyeimbangkan, dan menyempurnakan rasa keseluruhan pada masakan tertentu. MSG tercampur dengan baik dengan daging, ikan, daging unggas, berbagai sayuran, saus, sup, dan marinade,kaldu, dan aneka makanan olahan lainnya.
4. Dinatrium Guanilat
Merupakan garam dari penyedap rasa quanosin monophospat (GMP), digunakan sebagai senyawa MSG. Biasanya terdapat pada keripik kentang ,kecap, bumbu instan rendang opor, kari dll bersama dengan dinatrium inosinat, atau kombinasi keduanya dan dikenal dengan nama dinatrium 5'-ribonukleotida.
5. Dinatrium Inosinat
Dinatrium inosinat adalah garam natrium asam inosinat dengan rumus kimia C10H11N4Na2O8P, yang digunakan sebagai aditif makanan dan sering ditemukan dalam mi instan, keripik kentang dan berbagai jenis makanan ringan lainnya (kecap,saus sambal, saus tomat, keju dll)
6. TBHQ / tert -Butylhydroquinone
Dalam makanan, TBHQ digunakan sebagai pengawet untuk lemak. Baik minyak nabati./ hewani. Penambahan TBHQ menambah umur simpan dan tidak menyebabkan bahan yang ditambahi mengalami perubahan warna , rasa dan bau (tengik). TBHQ terdapat pada mie instan dan aneka produk olahan yang menggunakan lemak /minyak. TBHQ sering digunakan dengan aditif lain seperti propil galat, butylated hydroxyanisole (BHA), dan butylated hydroxytoluene (BHT). BHA dan TBHQ biasanya dibahas bersama, karena bahan kimia terkait erat: TBHQ terbentuk ketika tubuh memetabolisme BHA.
Pelaksana Died ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) percaya bahwa TBHQ adalah salah satu zat adifit yang harus dihindari karena mempengaruhi perilaku manusia.
7. Natrium Nitrit dan Nitrat
Kedua senyawa ini di pakai dalam pengawetan daging dan turunannya. Walau keduanya untuk daging, keduanya tidaklah sama. Natrium nitrit adalah pengawet yang digunakan dalam daging, daging giling ham, sosis, hot dog, dan daging babi asap untuk mencegah botulisme. Zat ini melayani fungsi penting untuk mengendalikan bakteri yang menyebabkan botulisme (kekakuan otot), namun natrium nitrit dapat bereaksi dengan protein, atau selama makanan dimasak pada suhu yang tinggi, membentuk N-nitrosamin karsinogenik. Penambahan zat ini untuk mempertahankan warna daging tetap merah , tidak mengalami perubahan warna karena oksidasi seperti pada kornet, daging giling dll.
Natrium nitrit berbentuk bubuk kristal putih sampai agak kekuningandan, sangat larut dalam air dan bersifat higroskopik (menyerap air). Sodium nitrit dikenal karena perannya dalam menghambat pertumbuhan spora Clostridium botulinum pada daging yang didinginkan dan dianggap tidak efektif untuk mengendalikan patogen enterik gram negatif seperti Salmonella dan Escherichia coli. Selain itu juga natrium nitrit dapat memberi rasa dan warna pada daging serta menghambat oksidasi lipid yang menyebabkan tengik
Natrium Nitrat berbentuk padatan berwarna putih dan sangat larut dalam air. Sodium/ Natrium nitrat juga merupakan aditif makanan yang digunakan sebagai pengawet dan pengawet warna pada daging dan unggas yang diawetkan; terdaftar di bawah nomor INS 251 atau E number E251. Itu disetujui untuk digunakan di UE, dan Australia dan Selandia Baru.
Ayah saya,yang adalah pedagang daging sering mengeluh tentang daging yang berwarna kecokelatan jika tidak laku dijual setelah dipotong dihari yang sama walau di simpan di freezer di es. Daging sapi tersebut esoknya dijual dengan harga yang lebih murah dan itu merugikan pedagang. Apalagi harga pokok daging lebih mahal dari keuntungan yang di dapat. Sehingga atas dasar inilah, ayah memilih untuk tidak menjual daging sapi dan lebih memilih menjual krecek, tulang ataupun jeroan. Saya yang waktu itu masih kuliah lantas menjelaskan tentang asam nitrat dan nitrit ini, yang kebetulan dijual bebas di pasaran. Semula ayah sangat semangat, namun takkala dijelaskan tentang bahaya karsinogenik jika di masak. Ayahpun takut merugikan konsumen lantas enggan mencobanya. Alhamdulillah walau ayah tidak mengenal "bangku sekolah", kejujurannya untuk tidak merugikan pembelinya dan takut sama "dosa" membuat diri ini bangga padanya.
Secara historis, garam telah digunakan untuk pengawetan daging. Produk daging yang diawetkan dengan garam biasanya berwarna abu-abu kecoklatan. Ketika natrium nitrit ditambahkan dengan garam, daging berkembang menjadi warna merah, kemudian merah muda jika di olah dan menambah rasa. Aditif makanan lainnya yang bisa melindungi daging dari bakteri adalah asam laktan dan sorbat namun tidak memberikan efek warna merah muda pada daging. Sehingga jarang dipakai.

Karsinogenisitas adalah kemampuan atau kecenderungan bahan kimia untuk menginduksi tumor, meningkatkan insidensi atau keganasannya, atau mempersingkat waktu terjadinya tumor. Salah satu alasan mengapa daging olahan meningkatkan risiko kanker adalah kandungan nitratnya. Sejumlah kecil nitrat yang ditambahkan ke daging sebagai pengawet terurai menjadi nitrit, selain nitrit yang juga dapat ditambahkan. Nitrit kemudian bereaksi dengan makanan kaya protein (seperti daging) untuk menghasilkan NOC karsinogenik ( senyawa nitroso ). NOC dapat dibentuk baik ketika daging dimasak atau di dalam tubuh saat daging dicerna
Demikianlah 7 bahan pengawet makanan di sekitar kita. Selalu baca ingredient pada kemasan. Jaga selalu kesehatan keluarga dengan menjaga pola makan dan berolahraga secara teratur
Semoga bermanfaat